Tanah Gerak Purwodadi Dinyatakan Bahaya, Pakar Rekomendasi Relokasi Warga

PASURUAN. CBN-INDONESIA – Pakar geologi ITS Surabaya menyebut tanah gerak di Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan berbahaya untuk ditinggali. Relokasi warga menjadi solusi terbaik.

Geolog dari Departemen Teknik Sipil ITS Prof Indrasurya B Mochtar mengatakan pergerakan tanah di lokasi itu dipicu air permukaan yang meresap ke dalam tanah. Hal itu menyebabkan retakan yang semakin melebar dan membahayakan.

“Jadi kalau retaknya itu tipis tapi kedalamannya itu 10 meter. Tekanannya 10 ton per meter persegi,” kata Prof Indra, Sabtu (1/1/2025).

Faktor-faktor lain yang memperparah pergerakan tanah diantaranya kemiringan lereng yang curam dan tingginya curah hujan di daerah tersebut.

“Lah itu tanah bergerak. Jadi dua lerengnya curam dan hujannya lebat. Kalau hujannya tidak lebat tidak apa-apa,” terangnya.

Sebagai upaya pencegahan, Profesor Indra menyarankan agar aliran air hujan harus dibuat lancar agar tidak terjebak dan mempercepat pergerakan tanah.

“Untuk mengurangi, air hujannya harus lancar, jangan sampai airnya buntu ngecembeng, warga harus cepet lari ke bawah,” pungkasnya.

Namun, ia mengingatkan jika pergerakan tanah semakin luas biaya penanggulangan akan sangat mahal. Sedangkan ancaman tanah gerak tetap ada dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.

“Kalau sudah retak menjadi luas, jadi untuk penanggulangan itu mahal sekali, dan jaminannya tidak lama, 5-10 tahun ada gerak lagi,” ungkapnya.

Dengan kondisi yang semakin membahayakan, ia menegaskan bahwa relokasi adalah solusi terbaik bagi warga yang terdampak.

“Kalau rumah-rumah itu retak, orangnya tidak bisa tidur. Jadi sebaiknya jangan. Kalau kamu tetep di situ lama-lama bisa sakit jiwa karena ndak bisa tidur. Kalau seperti ini pindah saja. Karena daripada melawan alam,” jelasnya.

Sebanyak 47 rumah warga Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, retak akibat tanah bergerak. 16 di antaranya rusak parah.

Fenomena tanah gerak ini mulai dirasakan warga sejak Selasa (28/1/2025) dan masih terus berlanjut hingga Kamis (30/1) pagi. Pada Rabu (29/1), sebanyak 176 jiwa diungsikan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan ke SDN Cowek 2.

Sumber : Detik.com

Our Visitor

1 0 5 7 1 3
Users Today : 24
Views Today : 84
Total views : 366552
Share on facebook
Facebook
Share on google
Google+
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp

Berita lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *