PASURUAN.CBN-Jatimnews.com
Wisata pemandian alam Banyubiru, di Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan hingga kini belum juga dioperasionalkan. Bahkan ketika Satgas Covid-19 Kabupaten Pasuruan mengeluarkan edaran pembukaan tempat wisata dengan penerapan protokol kesehatan ketat pada Agustus 2020 lalu, wisata alam ini tak tersentuh.
Selama penutupan, puluhan pedagang yang menggantungkan hidup dari wisata alam ini juga menutup usahanya. Mereka harus pontang panting mencari pekerjaan lain untuk mempertahankan hidupnya.
Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan, Muhammad Zaini, mengaku kaget atas pengaduan para pedagang dan masyarakat sekitar pemandian alam Banyubiru. Ia juga belum mengetahui alasan belum dibukanya wisata alam tersebut.
“Kami mendesak Pemkab Pasuruan untuk membuka wisata pemandian Banyubiru segera dibuka kembali dengan menerapkan standar protokol kesehatan secara ketat. Pembukaan wisata alam ini, agar dapat terjadinya perputaran roda ekonomian pada masyarakat,” kata Zaini seusai berdialog dengan pedagang dan masyarakat sekitar pemandian alam Banyubiru.
Menurut Zaini, beberapa bulan lalu kawasan wisata ini tengah dilakukan rehabilitasi seiring dengan rencana pengembangan konsep wisata syariah. Namun seusai proses pembangunan, kawasan wisata ini juga masih dilakukan penutupan untuk pengunjung.
“Selama ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pasuruan tidak ada pembicaraan dengan Komisi III tentang rencana pengembangan wisata syariah. Sehingga kami juga belum mengetahui alasan masih ditutupnya wisata Banyubiru tersebut,” tandas Zaini.
Dalam kesempatan tersebut, salah seorang pedagang, Ita, mengharap agar para wakil rakyat ini memperjuangkan aspirasinya agar wisata alam Banyubiru segera dibuka kembali. Penutupan wisata ini membuat para pedagang dan masyarakat sekitar Banyubiru kesulitan mempertahankan roda perekonomiannya. (oni)