Pasuruan, CBN-Indonesia.com – Dunia jurnalistik se-Pasuruan raya, pada Senin pagi(29/8/22) gempar, ini lantaran salah satu jurnalis dari harian pagi Berita Metro tak sadarkan diri setelah meminum teh dalam kemasan merk S Tea, hingga harus mendapatkan perawatan intensif RSI Masyitho-Bangil.
M.Sukron Adim, jurnalis harian pagi Berita Metro tergeletak tak sadarkan diri dengan peralatan medis di ruang IGD RSI Masyitho-Bangil, sejak Minggu petang (28/8/22), Ikhwal sakitnya jurnalis Berita Metro tersebut menurut keterangan dari Rossy Wida ( istri M.Sukron Adim) saat dikonfirmasi sejumlah awak media menjelaskan kronologi kejadiannya.
“Minggu pagi (28/8/22) sekitar pukul 08-09, dirinya mendapat barang hantaran berupa paket dari seorang pengendara Gojek dirumahnya. Paket bingkisan yang bertuliskan Meriahkan Kemerdekaan dan berlogokan koran harian pagi Radar Bromo (Jawa Pos Group) dan kantor berita online Warta Bromo. Saat pengirim yang menggunakan jaket Gojek, ditanya paketan dari mana dijawab olehnya dari kantor (sampai 3x) dengan jawaban sama. Paket tersebut kemudian ditaruh ruang tamu. Kami kemudian bersama keluarga jalan-jalan melihat kegiatan kemeriahan HUT RI ke beberapa tempat. Sekira pukul15;00 Wib, kami sekeluarga tiba dirumah dan istirahat. Pukul 16;30 suami saya (M.sukron Adim) membuka paket yang kami pagi tadi terima, isi dari paket tersebut yakni beras 5kg, gula 1Kg,1 minuman Buavita,1 susu ultra milk, 2 botol kecil ABC susu dan 1 botol kecil teh merk S Tea, kemudian teh dalam botol kecil diminum suami. Tak seberapa lama kemudian, suami saya mengeluh kepalanya pusing, dadanya berdebar serta mengeluarkan keringat dingin hingga tak sadarkan diri. Mendapati hal tersebut, kami bersama suadara lainnya membawa ke mantri kesehatan yang tak jauh dari rumah. Sesampai dirumah mantri kesehatan, dengan kondisi muntah-muntah dan kejang, akhirnya dirujuk ke RSI Masyitho Bangil. Hingga siang ini (Senin,29/8/22) belum sadarkan diri dan saya menghubungi Ketua AJPB organisasi wartawan yang diikutinya”, terang Rossy sapaannya.
Sementara itu, konfirmasi yang didapat dari Henry Sulfianto Ketua AJPB ( Aliansi Jurnalis Pasuruan Bersatu) mengatakan,” dari kronologi kejadian yang disampaikan oleh istri korban dan kondisi M.Sukron Adim diruang HCU RSI Masyitho, terdapat hal janggal dari paket yang diterimanya. Petugas medis RSI Masyitho mendiagnosa awal M.Sukron Adim mengalami keracunan”, tegasnya.
lebih lanjut dikatakan, telah kami konfirmasikan kepada pihak managemen Radar Bromo dan WartaBromo.com melalui sambungan telepon. Kedua kantor berita tersebut memastikan tidak pernah mengeluarkan dan mengirimkan paket bingkisan HUT RI kepada M.Sukron Adim. Dari kejanggalan ini, kami AJPB dan orantua korban mengambil sikap melaporkan kejadian ini ke Satreskrim Polres Pasuruan untuk segera mendapat penanganan lebih lanjut. Perlu kami sampaikan bahwa, kami mengindikasi atau menduga ada pihak yang sengaja mengirimkan paket bingkisan dengan tujuan untuk mencelakakan M.Sukron Adim. Saat ini petugas Satreskrim dan Inavis Polres Pasuruan telah melakukan olah TKP dan mengamankan seluruh isi bingkisan misterius, untuk penyelidikan lebih lanjut”, ungkap Ki Demang sapaan akrab Ketua AJPB.
Hingga berita ini diturunkan, kondisi M.Sukron Adim jurnalis Harian Pagi Berita Metro yang beralamatkan di Jalan Citra Karya N0.246 RT 06-RW 04 Dusun / Desa Tambakan, Kecamatan Bangil masih belum sadarkan diri. (Yes/Red)