PASURUAN. CBN-INDONESIA – Ramai menjadi buah bibir di kalangan masyarakat luas khususnya masyarakat desa Kertosari dan sekitarnya. Dengan mangkraknya lahan Camping ground dan bangunan aula Desa wisata RANDUWANA Kertosari Kacamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan, menuai sorotan tajam.
Pasalnya, yang dulunya desa Kertosari memiliki julukan desa wisata Kertosari RANDUWANA sempat ramai dikunjungi masyarakat, kini mangkrak dan tak terawat.
Padahal perlu diketahui, dulunya Desa wisata RANDUWANA Kertosari pernah dikukuhkan dan di resmikan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan.
Sempat menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk berwisata keluarga di periode 2017-2018, kini tenggelam alias mangkrak terbengkalai di beberapa tahun terahir, tak lagi dimanfaatkan oleh pemerintahnya.
Saat di konfirmasi oleh pihak media CBN-INDONESIA melalui pesan singkat WhatsApp, kades Kertosari HM, tak menjawab konfirmasi tersebut dan malah anehnya nomor telepon wartawan CBN-INDONESIA langsung di blokir dan tidak bisa dihubungi. Minggu (02/03/25)
Diduga, Pemerintahan Desa Kertosari acuh dan seakan-akan tutup mata, dengan melakukan pembiaran terhadap fasilitas Desa wisata RANDUWANA Kertosari hancur tak terawat.
Eko Saputra warga Kertosari mengatakan, wisata RANDUWANA sudah terbengkalai saat ini. Dulu objek wisata tersebut dikelolah Karang Taruna, saat ini dibiarkan terbengkalai tak terurus.” ujarnya.
Lanjut kata Eko Saputra, selain berdampak ekonomi bagi masyarakat dan pedagang. Terbengkalainya wisata tersebut, menurutnya juga dampak pada para pengelolah. Karena harapan yang selama ini diperjuangkan kurang di dukung oleh pihak pemerintah desa Kertosari.
”Kurang anggaran untuk membuat inovasi baru, akhirnya tidak laku. Intinya, harapan yang selama ini diperjuangkan sia-sia,” tuturnya.
Imron masyarakat setempat juga mengatakan, sebelum RANDUWANA runtuh, dulu sangat ramai kegiatan. Kemudian mengalami keruntuhan dan dibangun kembali. Pada akhir 2017 dan awal 2018 sudah mulai ramai pengunjung kembali, tapi sekarang runtuh lagi.
Dan saat ini wisata tersebut sudah tidak ada pengunjung karena tidak terurus, Aula RANDUWANA mulai banyak ditumbuhi tanaman liar. Selain itu, beberapa titik sudah banyak yang rusak tidak terawat.
Penulis : Yes
Penerbit : Redaksi CBN-INDONESIA