PASURUAN. CBN-INDONESIA.COM – Begitu banyak keluhan warga yang hampir kurang lebih 75 % diduga terbelit oleh bank-bank swasta maupun (bank titil), akhirnya membuat Pemdes Desa Lebakrejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. mengambil langkah dengan melakukan pendampingan hukum kepada warganya pada hari sabtu. (24/05/2025)
Diketahui, beberapa warga secara bersama-sama mengadu kepada ke Pemerintah Desa Lebakrejo, perihal perekonomian sulit dengan terpaksa sejumlah warga berhuntang ke Bank Swasta atau pun Bank Mingguan, (Bank Titil) hingga akhirnya tidak sanggup membayar cicilan pinjaman yang sudah ambilinya. Dengan besaran bervariasi.
Merasa prihatin apa yang di alami oleh warganya Pemerintah Desa Lebakrejo mendata warganya yang sudah terjerat pinjaman tersebut, akhirnya pemdes Lebaktrejo akan mengambil tindakan, dengan melakukan upaya hukum dalam kasus ini.
Kapala Desa Lebakrejo, Arimi mengatakan bahwa hal ini berawal dari keluhan beberapa warga, yang menerangkan bahwa warga mulai resah karena tidak mampu lagi membayar angsuran karena ekonomi lagi sulit, sedangkan petugas bank tidak mau tau, harus ada, meski sampai jam 11 malam pun ditunggunya.
“Saya sangat prihatin terkait masalah yang menimpa warga, mungkin ada 75 % warganya terjerat pinjaman, melalui Pemerintah Desa kami akan berjuang agar warga bisa meringankan beban masyarakat melalui pendampingan hukum”‘ jelasnya. Pada hari sabtu. 24/05/2025
Pememdes Desa Lebakrejo. (pemdes) meminta bantuan kepada Kantor Hukum Yustisia Indonesia (KHYI) untuk mencarikan solusi agar permasalahan warga yang terbelit pinjaman, bisa terbebas atau meringankan beban masyarakatnya.
“Kami tidak melarang masyarakat untuk mengangsur tagihan, tapi kalau tidak punya bilang aja terus terang, kalau mereka merasa keberatan, suruh aja langsung hubungi Kepala Desa”, tuturnya.
Selanjutnya Almar SH. dari KHYI yang berkantor di Malang, memberikan pemaparan pandangan kajian hukum yang menimpa warga agar tidak resah atau takut saat ada yang datang untuk menagih.
“Saya sampaikan kepada masyarakat agar tidak takut dan resah lagi, pihaknya akan berupaya melakukan koordinasi kepada pihak-pihak ada Mekar, Amarta, MBK, BTPN Syari’ah dan bank-bank plecit agar permasalahan yang menjerat warga Desa Lebakrejo bisa selesai dengan baik”, ujarnya.
Saya menghimbau kepada semua warga yang hadir agar setelah selesai dibantu menyelesaikan masalah ini, supaya tidak mengulangi kembali apa yang telah menimpanya.
“Saya ingatkan kepada semua masyarakat, jika permasalahan ini sudah berhasil diselesaikan, agar tidak mengulangi kembali, kasihan Kadesnya sudah berjuang keras untuk mengatasi permasalahan warganya”, tegasnya. Sabtu, 24/05/2025
Salah satu warga Dusun banjiran Utara Bu Anis, mengatakan selama ini hampir semua ibu-ibu sangat resah ketika ada petugas bank datang untuk menagih, ketika nggak ada tetap ditungguin sampai tengah malam.
“Saat ini memang perekonomian lagi sulit, ketika ada petugas bank datang mereka panik, karena meski nggak ada tetap ditungguin sampai tengah malam, makanya sekarang warga banyak yang membuat basecamp di ladang, karena takut kalau ada petugas datang”, ucapnya.
Alhamdulillah ada Bu Kades mau peduli dampingi kami untuk mencarikan solusi agar permasalahan warganya bisa selesai.
“Kami sangat berterimakasih kepada Bu Kades sudah mau dampingi kami untuk membantu menyelesaikan permasalahan kami”, ungkapnya dengan nada penuh harap.
Penulis : PY
Penerbit Redaksi : CBN-INDONESIA